BUTON - DESA Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabuapaten Buton, Sulawesi Tenggara berupaya menjadi Desa Maju dan Mandiri dengan memanfaatkan Potensi Sumberdaya alam Agrikultur seperti, Perikanan, Peternakan dan Pertanian melalui Program Melalui Program Anggaran Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2024.
Berdasarkan hasil kegiatan sosialisasi Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Galanti tahun Anggaran 2024 yang di selengarakan di Gedung Baruga Desa Galanti, Minggu (30/06/2024) Kepala Desa Galanti, La Jamil, S.IP mengungkapkan bahwa luas lahan pertanian Desa Galanti mencapai 200 ha dan luas perikanan wisata bahari mencapai 1 ha.
Apabila potensi semberdaya alam tersebut bisa dikelola dengan baik, maka diharapkan dapat mendorong perubahan sosial ekonomi masyarakat desa galanti dalam kurun waktu tiga tahun mendatang. Oleh sebab itu, Kepala Desa Desa Galanti mengundang Dosen Institut Teknologi Kelautan Buton membawakan Materi dengan Tema “ Pemetaan Potensi Sumberdaya Alam di Perdesaan yakni Sektor Perikanan, Sektor Peternakan dan Sektor Pertanian (Agrikultur).
Hal inilah Sehingga dapat memicu pengetahuan masyarakat tentang pembagian kerja, pengelompokan pekerjaan, penentuan relasi dan penentuan mekanisme kerja masyarakat desa.
Oleh karena itu, Dosen Institut Teknologi Kelautan Buton yakni La Ode Muhammad Rujiman, S.Pi., M.Si yang diundang Sebagai Fasilitator Masyarakat membawakan Materi dengan Tema Pemetaan Potensi sumberdaya alam Agrikultur yakni Perikanan, Peternakan dan Pertanian.
Baca juga:
Tony Rosyid: Demokrat, Berhentilah Meratap
|
Data tersebut mengacu pada Buku Kepeloporan Pemuda, Mendorong Perubahan Sosial-Ekonomi Masyarakat yang diterbikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
Rujiman, Pria Kelahiran Buton Selatan ini merupakan Salah satu generasi muda yang berhasil menembus batas lintang khatulistiwa mempelopori buku Kepeloporan Pemuda, Mendorong Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat berasal dari Sulawesi Tenggara.
Rujiamn sudah membawa nama baik Provinsi Sulawesi Tenggara Menjadi Juara satu Nasional dalam Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Peresaan (PSP-3) Berprestasi Tingkat Nasional pada tahun 2014.
Dosen ITK ini juga kini melakukan Pemetaan potensi sumberdaya alam Desa Galanti dengan tujuan untuk menyusun Rencana Kerja Desa Jangka Pendek, Rencana Kerja Desa Jangka Menengah dan Rencana Kerja Desa Jangka Panjang.
Sehingga hal ini diharapkan dapat menjadi indikator dalam mencapai tujuan untuk mewujudkan Pembangunan Desa Maju dan Mandiri.
"Peran penting suatu indikator dalam program pemberdayaan masyarakat desa adalah untuk memiliki arah dan tujuan yang jelas dalam mendorong perubahan sosial-ekonomi masyarakat dengan memperhatikan aspek ekologi dan keberlanjutannya, "ungkap Rujiman.
Rujiman mengungkapkan jika Indikator tersebut sesuai fungsi Akademis Institut Teknologi Kelautan Buton dalam membangun mitra kerjasama pengabdian masyarakat dan penelitian dibidang ilmu Perikanan dan Kelautan.
Dosen Institut Teknologi Kelutan Buton ini juga memaparkan Testimoni keberhasilan program PSP-3 di Desa Binaan yakni, Kelurahan Akelom, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore kepulauan, Provinsi Maluku Utara pada tahun 2014, masa Pengabdian selama dua tahun.
"Kita dalam jangka waktu satu tahun sudah dapat memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang dapat mendatangkan kapital dan pada gilirannya meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, "jelasnya
Lanjutnya, salah satu potensi sumberdaya alam yang dikembangkan adalah sektor agrikultur yakni pertanian yang terdiri dari tanaman palawija seperti tomat, cabe kribo, dan jagung kuning (Program kerja jangka menengah).
Selain itu, peternakan yang terdiri dari Ayam Potong dan pendampingan perikanan tangkap pancing tonda untuk pendapatan harian dan bulanan masyarakat (Program kerja jangka Pendek).
Kemudian perkebunan pala dan cengkeh untuk program jangka Panjang. Sehingga Dosen Institut Teknologi kelutan Buton meraih Gelar kehormatan di Kepelporan pemuda Sebagai Sang Penggerak dari Tidore dengan capaian PSP-3 Berprestasi Juara Satu Tingkat Nasional dari 34 Provinsi Seluruh Indonesia tahun 2014.
Setelah masyarakat Galanti mendengarkan Pemaparan keberhasilan Dosen Institut Teknologi Kelautan Buton dalam Program Pembangunan Nasional di Kepeloporan Pemuda dalam waktu 5 menit. Berbagai macam Pertanyaan masyarakat desa galanti tentang rencana desa jangkan pendek, rencana desa jangka menengah dan rencana desa jangka panjang sesuai topografi wilayah.
Kemudian diikuti dengan pertanyaan pengembangan komoditas perikanan, peternakan dan pertanian yang akan dikembangkan tahun ini. Fakta dan data empiris yang paling unik dan menarik dari berbagai macam pertanyaan tersebut adalah tentang perikanan tangkap, perikanan budidaya laut (marikultur) dan pengembangan Desa Ekowisata Bahari.
Sehingga Dosen Institut teknologi kelautan Buton menjawab semua pertanyaaan tersebut dengan satu keimpulan bahwa setiap disiplin ilmu akademisi memiliki aturan dan regulasi sesuai kompetisi bidang.
Oleh karena itu, pihaknya akan mengagendakan seminar berikutnya sesuai dengan anggaran perubahan tahun ini untuk memanfaatkan potensi sumberdaya alam desa Galanti di Sektor Agrikultur (budi daya Marikultur berkelanjutan, Pertanian Modern dan Peternakan).